Assalamualaikum wr wb.
Pagi ini saya ikut hadir dalam acara seminar yang diadakan oleh TWG (Teacher Working Group). Acara yang bagus dan menarik sekali. Dengan pembicara yang juga super bagus. Salah satunya adalah Munif Chatib. Siapa yang tidak kenal dengan beliau? seorang gurunya manusia, pasti semua mengenalnya. Paparan beliau yang singkat, padat, ringkas, serta renyah sekali untuk pembuka hari Minggu pagi ini.
Kita pasti sangat mengenal anak kita secara fisik tetapi, kita belum tentu mengenal anak kita secara psikis. Satu kalimat pembuka yang menarik untuk saya. Sebelum masuk pada tema kita hari ini beliau memberikan sedikit paparan mengenai potensi anak. Orang tua, dimanapun berada harus yakin bahwa bagaimanapun kondisi setiap anak mereka pasti memiliki potensi. Hanya ada dua macam potensi menurutnya, yaitu:
1. Muncul sebagai KEMAMPUAN anak. Dimana anak tersebut secara normal mampu melakukan segala sesuatu sesuai dengan tahapan perkembangannya, dan
2. Muncul sebagai PENGARUH kepada lingkungannya. Walaupun anak tersebut terlahir tidak dengan kemampuan anak lain pada umumnya, tetapi anak ini memberikan pengaruh besar terhadap lingkungannya. Terutama lingkungan keluarganya. *Allah tidak pernah memproduksi produk gagal.
Potensi itu bakat, fitrah dari Tuhan. Cirinya adalah :
1. Terpendam
2. Harus dipantik
3. Pola asuh
4. Bakat bisa tidak muncul
Dari ciri di atas, bisa kita lihat bahwa bakat itu terpendam dalam diri masing-masing anak. Sebagai orangtua kita tinggal menumbuhkan bakat yang ada pada anak tersebut, bukan menanamkan bakat yang baru. INGAT!! Bakat anak adalah apa yang ada dalam diri anak. Jika bakat anak kita mirip atau sama dengan kita itu adalah wajar. Karena mereka adalah darah daging kita. Namun, jika bakatnya tidak sama maka kita sebagai orang tua jangan sampai memaksakan bakat yang kita inginkan ada pada diri anak kita. Bahkan bakat tersebut bisa saja tidak muncul karena stimulus yang tidak kita berikan. Stimulus di rumah maupun di sekolah.
Berikut adalah tahapan perkembangan pendidikan anak:
7 tahun pertama anak adalah seorang RAJA
7 tahun kedua anak adalah seorang PEMBANTU
7 tahun ketiga anak adalah wazir atau KONSULTAN
Tahapan perkembangan anak dimulai dari 7 tahun pertama. Mengapa dikatakan Raja? karena saat usia tersebut anak bagaikan raja. Mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan. Masanya anak-anak bermain. Tahapan kedua yaitu anak layaknya pembantu, disini anak sudah mulai menjajaki try and error. Dimana mereka mencari tahu sendiri apa yang tidak diketahuinya. Dan 7 tahun ketiga adalah dimana anak sudah bisa mengatasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Semua tahapan ini bisa berjalan dengan baik JIKA pada usia 7 tahun pertama anak sudah terpenuhi kebutuhannya. Berlanjut yang berikutnya itu akan berjalan sesuai dengan perkembangan. Namun, jika dari awal tahapan perkembangan sudah tidak terpenuhi maka akan sangat mungkin kehambatan akan dialami orangtua dan anak pada tahapan selanjutnya. Semuanya berawal dari terpenuhinya tahapan demi tahapan perkembangan anak tersebut.
Nah, bagaimana sih caranya menjadi guru untuk keluarga?
1. Hargai keinginan anak bermain.
Setiap anak adalah unik. Dan tidak ada anak yang tidak suka bermain. Pada dasarnya semua anak senang bermain. Hanya saja, sebagai orang tua terkadang kita lupa bahwa keinginan mereka hanya bermain. Dan kita lebih sering mengarahkannya untuk melakukan hal lain.
2. Bersikap kanak-kanak.
Anak-anak sangat menyukai orang tua atau orang yang lebih tua darinya jika bersikap kanak-kanak seperti dirinya. Bukan berarti kita kekanak-kanakan. Tetapi, kita bisa mengerti posisi mereka sebagai anak-anak. Apa keinginan dan yang dibutuhkannya.
3. Berikan alternatif
Jika kita sebagai orang tua ataupun guru di kelas melihat anak yang sedang melakukan tindakan yang menurut kita orang tua kurang baik. Contoh mencoret-coret di tembok. Sebagai orang tua ataupun guru sebaiknya kita tidak langsung menghalangi kesenangan mereka, tetapi baiknya mungkin kita berikan alternatif lain untuk mencoret. Seperti menyediakan lat tulis dan gambar untuk mereka melakukan hal tersebut.
4. Penuhi kebutuhan anak
Segala kebutuhan anak pada tahapan perkembangannya harus terpenuhi. Bukan berarti setiap anak ingin kita berikan. Banyak sekali hal-hal yang anak-anak butuhkan pada tumbuh kembangnya namnu sebagai orang tua dan fasilitator kita tidak bisa memberikannya. Pastikan kebutuhan anak terpenuhi sesuai jenjangnya.
5. Fasilitator untuk anak
Orangtua adalah fasilitator bagi setiap anaknya. Berikan mereka fasilitas yang terbaik yang bisa kita berikan. Karena dengan hal ini anak bisa merasa bahwa orangtuanya selalu memberikan dan memfasilitasi nya dengan baik.
6. Sekolah menjadi pengembang bakat anak.
Seperti yang sudah dipaparkan di atas tadi, bahwa bakat sudah ada pada diri anak masing-masing. Orang tua tinggal membantu menumbuhkan bakat yang ada dalam diri anak tersebut. Sekolah adalah salah satu pengembang bakat anak. Terpenuhinya kebutuhan di rumah serta cocoknya sekolah dengan kondisi anak akan sangat mendukung pengembangan bakat anak tersebut.
Alhamdulillah, tadi adalah sedikit paparan oleh Munif Chatib yang saya rangkum dengan bahasa sederhana saya. Semoga bisa membantu para orang tua di rumah agar bisa dan mampu menjadi guru untuk keluarganya.
Wassalamualaikum wr wb
Minggu, 19 Juni 2016
Sabtu, 04 Juni 2016
9 Modal Dasar menjadi Guru Inspiratif
Apa sih guru inspiratif? dan bagaimana sih cara menjadi Guru Inspiratif?
Sebelum berbagi lebih dalam mengenai cara menjadi guru inspiratif, saya akan sedikit memberikan penjelasan mengenai inspiratif itu sendiri.
Menurut buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif: Guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid - muridnya dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik.
Itu sekilas mengenai Guru Inspiratif. Singkatnya, peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya "Menuangkan ilmu" tetapi guru banyak memberikan stimulasi mental terhadap muridnya yang berdampak kuat untuk pemahaman siswa nantinya.
So, gimana sih caranya menjadi guru inspiratif?
1. Berpandangan Positiv
Seorang guru harus selalu berpandangan positiv pada setiap siswanya. Mengapa? karena sebagai guru kita harus lebih aware dan terbuka dalam berbagai hal. Anak melakukan suatu tindakan yang dianggap guru salah pasti mempunyai alasan yang kuat. Maka dari itu berpandangan positiv dari setiap yang dilihat dan di bicarakan siswa akan membawa dampak yang baik dari permasalahan yang ada.
2. Menjalin Ikatan Emosional
Ketika pengajaran yang dilakukan guru melibatkan ikatan emosional yang kuat dengan murid maka akan lebih mudah untuk guru dalam mengendalikan kelasnya tersebut. Ikatan emosional ini sulit terjadi jika antara murid dan guru jarang terjadi percakapan di luar mata pelajaran. Stimulasi ini penting dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan anak. Sama halnya seperti orangtua yang selalu memberikan stimulus ketika di rumah kepada anaknya.
3. Membuat aturan main bersama
Apapun yang ada di kelas kita, itu adalah milik kita sebagai guru dan anak (siswa) sebagai objek. Jadi, apapun hal yang akan kita lakukan di dalamnya usahakan harus atas kesepakatan bersama. Satu kelas adalah satu keluarga, di mana masing-masing dari bagian dari keluarga harus menjaga keadaan kelas dan aturan yang dibuat adalah atas keputusan bersama. Libatkan terus siswa dalam aturan belajar. Agar mereka merasa nyaman dan apa yang dikatakan didengarkan oleh guru.
4. Membuat kegembiraan
Agar terciptanya keadaan kelas yang membuat siswa dan guru nyaman salah satunya dengan menciptakan kegembiraan. Kegembiraan yang dibuat bukan hanya untuk guru ataupun sebaliknya tetapi untuk kegembiraan bersama. Makanya sangat penting stimulasi penguatan di dalam kelas untuk siswa agar selain terciptanya kenyamanan belajar juga berefek membuat senang anak.
5. Membuat afirmasi
Afirmasi sangat penting dilakukan, agar siswa selalu merasa dihargai oleh gurunya. Apapun bentuk yang dilakukan oleh siswa perlu diberikan penguatan dalam bentuk kata-kata yang positiv. Ketika melihat anak kita mendapat nilai yang kurang dari ekspektasi guru, maka guru sebaiknya tidak melabel anak tersebut namun tetap memberikan penguatan. Dalam posisi tersebut, siswa sangat butuh penguatan dalam dirinya agar dia tidak merasa apa yang dilakukan benar-benar fatal dan tidak ada toleransi untuk dirinya.
6. Memberi pujian
Belajar menghargai setiap karya yang siswa buat, dan selalu memberikan pujian apapun yang dilakukan siswa. Hal-hal kecil yang menurut guru sepele tetapi ketika siswa melakukannya alangkah lebih baiknya untuk memberikan pujian dalam bentuk apapun.
7. Berani Mengambil Resiko
Guru Inspiratif pasti selalu menjadi inspirasi para muridnya. Mereka merasa apapun yang diungkapkan pasti akan mendapatkan feedback dari guru tersebut. Dalam hal mendadak ataupun keadaan yang genting, guru harus bisa mengambil resiko yang bijak yang pastinya dengan pemikiran maju kedepan dan resiko yang akan didapatkan nantinya.
8. Membangun Kesatuan
Seperti yang sudah saya ungkapkan pada poin 3, bahwa dalam satu ruang kelas adalah satu keluarga. Maka bagaimana caranya semua bagian-bagian dari keluarga tersebut membuat agar apapun yang terjadi akan berpegang teguh pada kesatuan keluarga. Ini tidak mudah jika satu sama lainnya tidak acuh. Untuk menyikapinya, guru bisa memberikan bermacam contoh agar siswa bisa mengerti bagaimana membangun kesatuan dalam ruang lingkup kelas.
9. Menjadi Teladan
Sudah tidak asing lagi kata teladan untuk guru. Pastinya guru adalah model, contoh, teladan untuk siswanya. Maka, apapun yang sedang guru alami dalam hidupnya sebaiknya dihilangkan ketika sudah sampai di dalam kelas. Jangan sampai membawa masalah dalam kelas karena pasti akan membuat keadaan kelas semakin tidak terkondisikan. Tanpa sadar, guru lah yang merupakan contoh terbaik untuk muridnya.
Yap..
9 modal dasar untuk menjadi guru yang inspiratif. Semoga bisa membantu teman-teman semua dalam berinspirasi yaaa...
Sebelum berbagi lebih dalam mengenai cara menjadi guru inspiratif, saya akan sedikit memberikan penjelasan mengenai inspiratif itu sendiri.
Menurut buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif: Guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid - muridnya dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik.
Itu sekilas mengenai Guru Inspiratif. Singkatnya, peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya "Menuangkan ilmu" tetapi guru banyak memberikan stimulasi mental terhadap muridnya yang berdampak kuat untuk pemahaman siswa nantinya.
So, gimana sih caranya menjadi guru inspiratif?
1. Berpandangan Positiv
Seorang guru harus selalu berpandangan positiv pada setiap siswanya. Mengapa? karena sebagai guru kita harus lebih aware dan terbuka dalam berbagai hal. Anak melakukan suatu tindakan yang dianggap guru salah pasti mempunyai alasan yang kuat. Maka dari itu berpandangan positiv dari setiap yang dilihat dan di bicarakan siswa akan membawa dampak yang baik dari permasalahan yang ada.
2. Menjalin Ikatan Emosional
Ketika pengajaran yang dilakukan guru melibatkan ikatan emosional yang kuat dengan murid maka akan lebih mudah untuk guru dalam mengendalikan kelasnya tersebut. Ikatan emosional ini sulit terjadi jika antara murid dan guru jarang terjadi percakapan di luar mata pelajaran. Stimulasi ini penting dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan anak. Sama halnya seperti orangtua yang selalu memberikan stimulus ketika di rumah kepada anaknya.
3. Membuat aturan main bersama
Apapun yang ada di kelas kita, itu adalah milik kita sebagai guru dan anak (siswa) sebagai objek. Jadi, apapun hal yang akan kita lakukan di dalamnya usahakan harus atas kesepakatan bersama. Satu kelas adalah satu keluarga, di mana masing-masing dari bagian dari keluarga harus menjaga keadaan kelas dan aturan yang dibuat adalah atas keputusan bersama. Libatkan terus siswa dalam aturan belajar. Agar mereka merasa nyaman dan apa yang dikatakan didengarkan oleh guru.
4. Membuat kegembiraan
Agar terciptanya keadaan kelas yang membuat siswa dan guru nyaman salah satunya dengan menciptakan kegembiraan. Kegembiraan yang dibuat bukan hanya untuk guru ataupun sebaliknya tetapi untuk kegembiraan bersama. Makanya sangat penting stimulasi penguatan di dalam kelas untuk siswa agar selain terciptanya kenyamanan belajar juga berefek membuat senang anak.
5. Membuat afirmasi
Afirmasi sangat penting dilakukan, agar siswa selalu merasa dihargai oleh gurunya. Apapun bentuk yang dilakukan oleh siswa perlu diberikan penguatan dalam bentuk kata-kata yang positiv. Ketika melihat anak kita mendapat nilai yang kurang dari ekspektasi guru, maka guru sebaiknya tidak melabel anak tersebut namun tetap memberikan penguatan. Dalam posisi tersebut, siswa sangat butuh penguatan dalam dirinya agar dia tidak merasa apa yang dilakukan benar-benar fatal dan tidak ada toleransi untuk dirinya.
6. Memberi pujian
Belajar menghargai setiap karya yang siswa buat, dan selalu memberikan pujian apapun yang dilakukan siswa. Hal-hal kecil yang menurut guru sepele tetapi ketika siswa melakukannya alangkah lebih baiknya untuk memberikan pujian dalam bentuk apapun.
7. Berani Mengambil Resiko
Guru Inspiratif pasti selalu menjadi inspirasi para muridnya. Mereka merasa apapun yang diungkapkan pasti akan mendapatkan feedback dari guru tersebut. Dalam hal mendadak ataupun keadaan yang genting, guru harus bisa mengambil resiko yang bijak yang pastinya dengan pemikiran maju kedepan dan resiko yang akan didapatkan nantinya.
8. Membangun Kesatuan
Seperti yang sudah saya ungkapkan pada poin 3, bahwa dalam satu ruang kelas adalah satu keluarga. Maka bagaimana caranya semua bagian-bagian dari keluarga tersebut membuat agar apapun yang terjadi akan berpegang teguh pada kesatuan keluarga. Ini tidak mudah jika satu sama lainnya tidak acuh. Untuk menyikapinya, guru bisa memberikan bermacam contoh agar siswa bisa mengerti bagaimana membangun kesatuan dalam ruang lingkup kelas.
9. Menjadi Teladan
Sudah tidak asing lagi kata teladan untuk guru. Pastinya guru adalah model, contoh, teladan untuk siswanya. Maka, apapun yang sedang guru alami dalam hidupnya sebaiknya dihilangkan ketika sudah sampai di dalam kelas. Jangan sampai membawa masalah dalam kelas karena pasti akan membuat keadaan kelas semakin tidak terkondisikan. Tanpa sadar, guru lah yang merupakan contoh terbaik untuk muridnya.
Yap..
9 modal dasar untuk menjadi guru yang inspiratif. Semoga bisa membantu teman-teman semua dalam berinspirasi yaaa...
Langganan:
Postingan (Atom)