Sabtu, 23 April 2016

Sukses Terbesar dalam Hidupku Nofika Dwi Rahmawati



Bismillahirrahmanirrahim..
Sukses adalah satu kata yang sangat diinginkan oleh semua orang. Tidak ada orang yang tidak mau sukses. Tapi bagaimana cara kita menuju sukses itu? Semua itu kembali ke masing-masing orang tersebut. Sukses terbesar dalam hidupku bisa membahagiakan orang-orang di sekelilingku. Keluarga, teman, dan sahabat. Sederhana tetapi tidak mudah untuk dilakukan. Sukses adalah proses apa yang sudah kita lakukan. Tidak peduli apapun hasilnya tetapi kita melakukan semua prosesnya. Seringkali kita terjebak dalam hasil yang kita dapatkan tanpa melihat dari proses panjang yang kita lakukan.
Kebetulan saya sadalah seorang pendidik anak-anak usia dasar. Saya selalu menanamkan itu untuk anak-anak didik saya. Bahwa saya menghargai semua proses yang telah mereka lakukan terlepas dari hasilnya bagus atau tidak. Yang terpenting mereka sudah berusaha dengan sungguh-sungguh. 
Dia-lah Yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu. Maka berjalanlah di segala penjurunya & makanlah rezki-NYA, (yang tidak terbatas jumlahnya). Qur'an Al-Mulk: 15

Ayat  di atas menjelaskan bahwa bumi ini mudah bagi kamu. Sukses itu mudah bagi kita yang mau berjalan terus berjalan dan berjuang di jalanNya. Yang tahu sudah suskses atau belum kah kita hanyalah diri kita sendiri. Sukses tidak bisa dilihat dari pakaian yang kita kenakan, gadget terbaru yang kita punya, dan semua yang kita miliki. Sukses merupakan ketenangan batin yang dapat dirasakan kita sendiri.

Fabiayyi alaa irabbikuma tukadziban “Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan?”

Semua yang kita dapatkan dan kita punya adalah titipan. Tugas saya adalah bersyukur sebanyak-banyaknya karena dengan NikmatNya saya masih bisa menggapai cita-cita yang saya inginkan. Terlebih semua keluarga saya juga selalu mensupport apa yang saya lakukan untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Hidup ini jika dipikir secara logika susah untuk sampai pada tahap yang sangat kita inginkan. Hidup ini bukansekedar logika, tapi kita bisa menjalaninya dengan ikhlas, legowo apa yang terjadi dalam hidup kita. Ambil segala hikmah yang terjadi. Saya yakin Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang tidak ada hikmahnya untuk saya.  
Saya juga sangat senang dalam membaca. Ini terjadi di hidup saya dua tahun belakangan ketika saya di terima mengajar di salah satu sekolah swasta yang ada di Jakarta. Di sana saya dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan pendidikan kita saat ini. Dan jangan selalu terjebak dalam Zona nyaman. Di awal tahun saya di sana saya banyak mendapatkan ilmu yang berharga yang belum tentu bisa saya dapatkan di tempat lain. Dari sinilah saya belajar bahwa membaca itu sangat penting apalagi kaitannya dengan skill kerja kita dan manfaatnya untuk diri kita sendiri kedepannya. Saya sangat bersyukur karena dari tempat inilah saya bisa menggali segala kemampuan saya dan mengetahui sedikit-sedikit kelemahan yang saya punya dan berusaha menutupi semuanya dengan yang saya bisa.
Setiap orang berhak berubah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jangan sampai kita merasa puas dengan apa yang kita miliki dan apa yang telah kita lakukan. Ambil segala hal yang positif dari kejadian yang menimpa kita.
La Tahzan “jangan mengeluh” terhadap apa yang sedang terjadi pada diri kita. apalagi kebanyakan dari kita suka mengeluh di media sosial. Kemudian ada lagi yang menanya “lalu apa gunanya sosial media yang kita punya kalao tidak kita gunakan?” menurut saya kita sudah bisa dengan bijak memanfaatkan sosial media yang kita punya. Bukan untuk mengeluh apa yang kita dapatkan. Gunakanlah dengan pintar sosial media yang kita miliki. Gunakan itu sebagai ajang bahwa kita bisa memberikan karya dengan tidak mengeluh. Mengeluhlah hanya kepadaNya. Karena hanya kepadaNya lah kita bisa diberikan solusi dari semua hal yang terjadi pada hidup kita. mengeluh pada orang lain belum tentu mereka bisa menjaga apa yang kita katakan. Bahkan itu bisa jadi bomerang buat diri kita sendiri. Maka, hanya kepadaNya lah tempat teraman kita untuk mengeluh dan berserah diri.
Saya sendiri sedang dalam proses untuk itu semua. Saya juga tidak menyalahkan semua yang melakukan itu. Ini hanya pandangan saya saja. Sebagai penutup dari cerita singkat saya bahwa untuk bisa menjadi sukses kita harus selalu berusaha dan berjuang dijalan terbaikNya yang telah diberikan. Semoga kita termasuk orang-orang beruntung yang termasuk golongan orang-orang sukses.
Menjadi manusia sukses pilihan Allah ada caranya, ada ilmunya. Mereka melakukannya dengan ikhtiar terbaik, lalu bertawakal kepada Allah dan dengan mudah Allah melambungkannya setinggi langit – Saptuari Sugiharto. Kutipan di atas saya ambil dari buku yang sedang saya baca yaitu Catatan Indan untuk Tuhan. Terima kasih. Wassalam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar