Senin, 11 Januari 2016

Cara menemukan minat anak





Banyak orang tua yang bingung bagaimana cara melihat minat anak sehingga tidak jarang orang tua yang membawa anaknya yg berusia 4th ke psikologis untuk tes Minat Bakat. Dapat dikatakan orang tua seperti itu kurang peka terhadap perkembangan anaknya. Kenapa? Karena tes minat bakat sesungguhnya adalah observasi rutin dari orang tua bukan dengan orang lain yang baru pertama kali anak temui. Berikut Ibugurucantik akan share bagaimana cara menemukan minat anak versi Bunda Lucy.

1. Kepekaan dan kejelihan
Orang tua mesti peka dan jelih terhadap apa yang anak lakukan dan sukai. Ataukah itu benar minatnya atau hanya kesukaan sesaat. Sering kali orangtua kebingungan makanya perlu observasi yang rutin dari orang tua setiap harinya.
2. Pemahaman terhadap beberapa bidang minat.
Sempitnya pemahaman tentang beberapa bidang minat anak juga sangat berpengaruh. Anak suka menunjukkan kesukaannya bermain musik atau menyanyi, tetapi belum dapat dikategorikan anak berbakat dalam bidang tersebut. Hal terpenting adalah Orangtua memberikan dorongan, arahan, dan rangsangan untuk menemukan minat yang sesungguhnya.

3. Observasi
Orangtua perlu bertanya kepada anak apa yang anak sukai atau tekuni. Hindari asumsi terhadap anak. Komunikasi yang baik bisa membantu orangtua mengarahkan minat anak.
4. Eksplorasi minat
Ketika anak antusias dengan yang di lakukan, biarkan mereka bereksplorasi dengan minatnya. Orangtua selalu arahkan, support, bahkan dampingi anak sambil banyak berkomunikasi dengannya. Kemungkinan besar terbukanya orangtua dalam mengarahkan anak akan membuat anak jadi gampang untuk bercerita dan orangtua pun lebih bisa mengarahkan minatnya anak lebih mendalam.
5. Kembangkan bakat anak, bukan bakat orang tua
Misalnya ada orang tua yang bakat bermain piano. Ketika melihat anaknya bermain piano sedikit orangtua langsung menganggap bahwa anak tersebut menyukainya. Sehingga orangtua mengarahkan untuk les piano. Padahal itu belum tentu menjadi bakatnya juga. Yang terjadi malah anak cepat bosan, ogah-ogahan, dan minta berhenti. Pahami dan ajaklah komunikasi yang baik dengan tidak mengarahkan apa maunya orangtua. hindari pemaksaan dalam bentuk apapun.

6. Pilih satu, lalu kembangkan
Anak bisa saja terlihat memiliki lebih dari satu bakat. Misalnya jago menggambar dan matematika. Lingkungan bisa saja menstimulasi untuk mengembangkan semua bakatnya anak. Namun, akan lebih baik jika anak terfokus pada satu bakat saja. Ini akan memudahkan anak untuk lebih bisa mengembangkan lagi dengan maksimal tanpa ada hal yang membingungkan untuknya.
7. Bantu anak mengembangkan kecerdasannya
Orangtua berperan sangat penting dalam setiap apa yang dilakukan anak. dengan membantu anak mengembangkan potensi minat bakatnya akan sangat membantu merancang hidupnya pada masa mendatang.

Jumat, 08 Januari 2016

Konsep Pembagian Matematika Dasar


Seperti yang kita tahu bahwa matematika adalah pelajaran yang paling membosankan bagi sebagian anak dan itu menjadi monster bagi mereka karena pelajaran ini termasuk pelajaran yang membutuhkan konsentrasi yang lebih. Belum lama ini pendidikan tingkat dasar heboh dengan konsep perkalian. Begitu banyak comment yang masuk mengenai hal ini. Betul memang jika mengajarkan konsep untuk anak dasar pendidik juga harus paham betul apa yang diajarkan. Tidak seperti  pendidikan ala teko dan cangkir, guru hanya menuang dan murid menerima dengan senang hati. 


Di sini Ibugurucantik akan coba bahas konsep pembagian. Karena jika tidak betul betul di pahami ini menjadi kesalahan pemahaman yang besar buat anak nantinya.


Contoh : 12 : 4 = ?


Pembagian = pengurangan berulang


Jadi, yang dimaksud adalah jika kita mempunyai 12 buah strawberry akan dibagikan ke empat orang sama banyak. Maka, langkah pertama yang kita lakukan adalah mengambil 4 buah strawberry untuk dibagikan ke 4 anak. Begitu selanjutnya sampai buah strawberry habis. Sehingga masing-masing dari anak mendapat 3 buah strawberry.

Bagaimana dengan penjumlahan berulangnya?  


Apakah 12-3-3-3-3 = 0 atau 12-4-4-4 = 0 ?


Jika digambar maka akan seperti ini 

Karena setiap kali strawberry yang diambil adalah 4 maka penjumlahan berulangnya adalah 

12-4-4-4 = 0  

Yang dilihat bukan yang ada di dalam kotak melainkan jumlah setiap strawberry yang diambil. 

Menurut Ibugurucantik ini menjadi konsep yang cukup membingungkan anak jika pendidik tidak mengetahui konsep yang benar. Jadi, sebagai pendidik kita harus memastikan apa yang anak dapat itu adalah benar (tidak salah konsep).
Jika kurang paham dengan penjelasan di atas Ibugurucantik punya referensi dari PPPGM berikut ini:


Sekian sharing ilmu tentang konsep pembagian matematika, semoga bermanfaat bagi kita semua dan semoga anak-anak sebagai generasi penerus bisa tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang cerdas dalam berfikir dan bertindak. sekian.





Kamis, 07 Januari 2016

4 alasan mengapa kata 'Jangan' perlu di hindari penggunaannya?




1. Kata 'jangan' memotong kesenangan
Sering kali kita mengeluarkan kata ini kepada teman bahkan anak anak kita. Tidak jarang dengan kata ini menjadi pemotong kesenangan seseorang. Misalnya anak yang ingin sekali bermain air kemudian si ibu berkata 'jangan main air ya' maka itu mematahkan kesenangan anak jika kita melihat dari posisi anak. Bahkan tidak jarang ketika anak di teriakkan jangan lari maka ia akan terus berlari karena ia tidak mau kesenangannya terpotong. Karena itu jata 'jangan' mungkin menghentikan kegiatannya tetapi tidak mengubah perilakunya. 


2. Kata 'jangan' menghambat perkembangan kreativitas
Jika setiap yang dilakukan anak akan keluar kata jangan maka ini bisa menghambat perkembangan kreativitasnya. Nak, jangan coret2 tembok ya. Jangan merusak mainan yang baru di beli ya..
Ini salah satu contoh kalimat yang mungkin sering kali di dengar sehari-hari. Kalimat ini bsa menghambat perkembangan kreativitasnya. Karena anak jadi takut untuk melakukan sesuatu hal yang menurutnya unik dan akan membuat daya kreasi anak berkurang bahkan bisa jadi menutup untuk mereka berkreativitas. 


3. Kata 'jangan' mempersempit pilihan
Kata 'jangan' juga mempersempit pilihan. Kita diajak untuk menandai perilaku yang tidak akan di lakukan. Anak memasukkan tindakan tertentu ke kotak larangan. Dengan demikian jika ada sesuatu yang mengharuskan ia melakukan tindakan sebaliknya maka ia sudah terfilter untuk tidak mau melakukannya. Contohnya jangan memberi uang kepada pengemis karena itu bisa membuatnya manja!
dengan apapun kondisinya jika anak melihat pengemis maka anak tidak akan melakukan hal yang seharusnya dia lakukan. Karena itu sudah terekam olehnya untuk tidak memberikan uang kepada pengemis. 


4. Kata 'jangan' tidak mengandung solusi
Misalnya orangtua mengatakan jangan bermain air lebih baik main boneka saja. Kalimat ini bukan suatu solusi karena tidak ada hubungannya. Meskipun orang tua mengatakan ayo main boneka saja.
Kata2 yang di gunakan orangtua bisa dengan kalimat 'kamu mau bermain air? Bagaimana sebelumnya kita bermain boneka dulu?'

Kalimat ini mungkin bisa jadi penengah dari keinginan anak. Karena bisa mengalihkan anak untuk lupa dengan keinginannya. 

Ini beberapa tips mengapa kata jangan perlu di hindari. Dengan membaca bisa membuat pemikiran kita lebih terbuka. Ini tips dari buku Daily Parenting Rudi Cahyono yang sudah dikemas versi saya. Semoga bermanfaat...